Inung, Kristin dan Eista, tiga karib yang sama-sama mencintai cerita dan inspirasi, dipertemukan oleh minat mereka pada dunia menulis. Inung dan Kristin sama-sama pernah belajar di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta sedangkan Eista di Jurusan Komunikasi Universitas Gajah Mada, namun aktif di sebuah sanggar sastra di kota kelahirannya, Purworejo.Meski dengan latar keluarga yang berbeda, tapi sifat kewanitaan mereka mungkin membuat 23 cerita dalam buku ini terasa lembut dan berwarna sendu. Dengan kerangka peristiwa yang bermacam-macam, rupanya kisah-kisah dalam buku ini memiliki kecenderungan—meski tidak semuanya—membicarakan keharmonisan hubungan kasih. Tidak berarti bahwa kisah-kisah ini cenderung berwarna pink, tetapi lebih luas dari itu. Beberapa cerita berkarakter tragedi, namun tetap saja membawa pesan tentang pentingnya komunikasi pada sebuah hubungan cinta maupun rumah tangga. Karenanya, cerita ini bukanlah termasuk kelompok cerita hiburan, tetapi lebih dalam dari itu, Bayang-bayang adalah sebuah kumpulan peringatan!