"You don't know how to flirt don't you?" duga Adlina lembut. "It's okay. I'm more than willing to teach you," ucap Adlina dengan senyum nakal mengusik."Really?" Tajam renungan menikam pandangan si gadis.Gulp! Ditelan liur yang terasa kesat. Bibir lelaki itu mungkin tidak memakan umpan yang dihulurkan. Mata lelaki itu menceritakan kisah yang berbeza. Hinggakan dia yang gugup keresahan.'Boleh tahan jugak mamat ni. Mata tuuu...'"Ouch, don't bite me," usiknya sudah hilang gugup yang datang. "I'm not your dinner," tambahnya dengan bibir diketap bagai sengaja menduga reaksi lelaki itu.Dia yakin mampu menawan si mamat kayu. Namun kenapa perlu ada debaran resah setiap kali renungan itu memburunya?