"Kenapa kita sulit tertawa", mungkin disebabkan saat membaca buku ini terbalik, sebagaimana diilustrasikan pada cover-nya. Atau memang buku ini tidak mampu membuat tertawa sama sekali. Sehingga, "kenapa kita sulit tertawa" masih menjadi sebuah pertanyaan besar yang hanya bisa dijawab dengan membaca buku ini.

Buku ini merupakan kumpulan penggalan berbagai kisah yang penulis alami sendiri, dengan taburan bumbu fiksi secukupnya, untuk memperkuat rasa ingin tertawa. Sekali lagi, rasa ingin tertawa. Belum tentu lucu. Toh, banyak orang yang mentertawakan hal-hal yang sebenarnya tidak lucu. Namun, demi kesehatan jiwa, "saling mentertawakan" itu tentunya jauh lebih positif daripada "saling menangisi".

Semoga buku ini mampu memajukan peradaban bangsa ini menuju ke zona nakal sehat. Ingat, jangan pernah tanyakan, "Apa yang negaramu bisa lakukan untuk menangkap para koruptor." Tapi tanyakanlah, "Apa yang para koruptor bisa lakukan untuk kabur dari negaramu."