Semesta yang kita berada didalamnya ini bukanlah satu-satunya semesta yang eksis. Ada kehidupan lain di dimensi yang berbeda. Belum ada pembuktian ilmiah soal ini, pandangan fisikawan pun baru hanya sebatas hipotesis saja. Tetapi, di ranah spiritual cerita tentang multisemesta sudah berkembang sejak lama. Ada orang-orang yang diizinkan melintas.

Asma dan Lara mencintai Tama, Tama mencintai Asma dan Lara. Kepada Asma dan Lara Tama berjanji akan menikahinya. Janjinya benar-benar tulus tidak bermaksud menyakiti hati keduanya. Tama tidak salah, karena dia berjanji di kesadaran yang berbeda, di dimensi yang tak sama. Tetap saja, pada akhirnya Tama harus memilih salah satunya, memilih Asmara atau memilih Lara? Bersiaplah terluka. Ingat! Luka yang sangat luka awalnya adalah cinta yang sangat tulus.

Melintas sebenarnya adalah sejenis fiksi romantis biasa yang bisa selesai dalam sekali baca, namun gagasan dan alur ceritanya sangatlah tidak biasa. Kamu akan diajak untuk merenungi eksistensi dirimu di dunia ini. Memunculkan tanya, apakah hanya ada satu saja kehidupan, atau jangan-jangan ada kehidupan lain di dimensi berbeda? Kalau ada, bisakah kita melintas ke sana? Lalu, apakah sama cinta disana dengan cinta disini, sama-sama bisa membuat hati terluka?

"Setiap cinta memang pasti menggoreskan luka, karena cinta adalah mawar berduri. Tetapi ditinggal tanpa alasan disaat janji sudah dipercaya dan harapan sudah ditanam dan tumbuh subur tentu bukanlah persoalan biasa, bukan luka karena tangan tergores duri tetapi luka di dalam dada. Mawar itu tumbuh membesar di jantung hati, ranting berduri melilit, menggores, menancap, menikam isi dada."