Putri Kalingga

ebook Jejak Tanah Leluhur, #2 · Jejak Tanah Leluhur

By Wibowo Wibidharma

cover image of Putri Kalingga

Sign up to save your library

With an OverDrive account, you can save your favorite libraries for at-a-glance information about availability. Find out more about OverDrive accounts.

   Not today

Find this title in Libby, the library reading app by OverDrive.

Download Libby on the App Store Download Libby on Google Play

Search for a digital library with this title

Title found at these libraries:

Library Name Distance
Loading...

This book is the second sequel to the book Janabadra: Jejak Tanah Leluhur. After his wife died in Bhubaneswar, Harsya Kingdom in Hindustan, Janabadra returned to Kalinggapura and brought his adopted daughter, Nonggaranya. In Kalingga, Janabadra became the main priest at the Vihara Sutta and also acted as an advisor to the king of Kalingga. Meanwhile, Nonggaranya grew up under the care of Nyi Embu and Ki Dadungsato and received perfect archery and martial arts skills from both her adopted parents and her adopted father. The death of her adopted parents at the hands of a gang of robbers led Nongga to move to live with the Mahaguru Janabadra at the monastery and transform herself into Bikhuni Shima.

When the Queen Mother agreed to match Shima with the King, the nun was full of rage in her soul. His revenge on the murderers of Nyi Embu, led him to leave Kalinggapura, through the forests and mountains until fate brought him to the Shambara hills, where he founded his own palace, Maataram...

Later, he returned to Kalinggapura when the Queen announced a competition inviting the best female archers from all over the world...***

[Indonesian]. Buku ini adalah sekuel kedua dari buku Janabadra : Jejak Tanah Leluhur. Sepeninggal istrinya di Bhubaneswar, Kerajaan Harsya di tanah Hindustan, Janabadra kembali ke Kalinggapura dan membawa serta puteri angkatnya, Nonggaranya. Di Kalingga, Janabadra menjadi pandhita utama di Vihara Sutta sekaligus bertindak sebagai penasehat raja Kalingga. Sementara Nonggaranya, tumbuh di bawah asuhan Nyi Embu dan Ki Dadungsato dan mendapat keterampilan memanah dan kanuragan sempurna baik dari orang tua asuhnya, maupun ayah angkatnya. Kemarian orang tua asuhnya di tangan gerombolan perampok membawa Nongga berpindah hidup bersama sang Mahaguru Janabadra di vihara dan mengubah dirinya menjadi Bikhuni Shima.
Ketika Ibu Suri berkenan menjodohkan Shima dengan sang Raja, Sang bikhuni justru sedang penuh kecamuk dalam jiwanya. Dendamnya pada para pembunuh Nyi Embu, membawa dia meninggalkan Kalinggapura, menyusuri hutan dan gunung hingga nasib membawanya ke bukit Shambara, di mana ia mendirikan istanyanya sendiri, Maataram…
Kelak, ia kembali ke Kalinggapura ketika sang Ratu mengumumkan sayembara yang mengundang pemanah perempuan terbaik dari seluruh dwipantara…

Putri Kalingga